Kamis, 01 November 2012

Pola Hubungan Orangtua – Anak


Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan seorang anak. Sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini, peranan orang tua menjadi amat sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung ,orang tua harus mengontrol anak supaya anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negative  .
Slater (Elizabeth Hurlock 1974:353) mengungkapkan tentang empat pola dasar relasi orang tua-anak yang bipolar beserta pengaruhnya terhadap kepribadian anak, yaitu :
1. tolerance-intolerance
Pengaruh yang mungkin dirasakan dari adanya sikap orang tua yang penuh toleransi, memungkinkan anak untuk dapat memiliki ego yang kuat. Sebaliknya, sikap tidak toleran cenderung akan menghasilkan ego yang lemah pada diri anak.
2. permissiveness – strictness
Relasi orang tua-anak yang permisif dapat membentuk menunjang proses pembentukan kontrol intelektual anak, namun sebaliknya kekerasan berdampak pada pembentukan pribadi anak yang impulsif.
3. involvement – detachment
Seorang anak cenderung akan menjadi ekstrovert, manakala orang tua dapat menunjukkan sikap mau terlibat dan peduli . Sebaliknya, sikap orang tua yang terlalu membiarkan berdampak terhadap pembentukan pribadi anak yang introvert.
4. warmth – coldness
Relasi orang tua-anak yang diwarnai kehangatan memungkinkan anak memiliki kemampuan untuk dapat melibatkan diri dengan lingkungan sosialnya. Sebaliknya, relasi orang tua-anak yang dingin akan menyebabkan anak senantiasa menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sikap dan perlakuan orang tua yang toleran, permisif, turut terlibat dan penuh kehangatan merupakan manifestasi dari penerimaan orang tua terhadap anak. Sedangkan sikap dan perlakuan orang tua yang tidak toleran, keras, membiarkan dan dingin merupakan bentuk penolakan terhadap anak.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan harga diri anak, orang tua seharusnya dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bertanggung jawab dan menentukan dirinya sendiri. Di sini, orang tua hanya berperan sebagai fasilitator, yang berupaya untuk memberikan kesempatan yang luas kepada anak dalam meraih harga dirinya melalui pengembangan minat dan kecakapannya. Buss (1973) mengemukakan bahwa kasih sayang orang tua yang tulus  merupakan faktor penting yang dapat membentuk anak menjadi diri sendiri. Berbagai studi yang dilakukan menunjukkan bahwa seorang anak menjadi anti demokratis, prejudice, dan memiliki sikap permusuhan dari adanya sikap perlakuan orang tua yang keras (Hoffman, 1960; Harris, Gough & Martin, 1950; Lyle & Levitt, 1955). Studi yang dilakukan Radke (1946) menunjukkan bahwa anak merasa sedih, kurang bahagia, dan merasa sakit dengan adanya perlakuan orang tua yang disertai hukuman fisik. 

Pola Hubungan Orangtua – Anak


Keluarga merupakan lingkungan yang pertama dan utama bagi perkembangan seorang anak. Sejak kecil anak tumbuh dan berkembang dalam lingkungan keluarga. Dalam hal ini, peranan orang tua menjadi amat sangat besar pengaruhnya bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara langsung maupun tidak langsung ,orang tua harus mengontrol anak supaya anak tidak terjerumus kedalam hal-hal yang negative  .
Slater (Elizabeth Hurlock 1974:353) mengungkapkan tentang empat pola dasar relasi orang tua-anak yang bipolar beserta pengaruhnya terhadap kepribadian anak, yaitu :
1. tolerance-intolerance
Pengaruh yang mungkin dirasakan dari adanya sikap orang tua yang penuh toleransi, memungkinkan anak untuk dapat memiliki ego yang kuat. Sebaliknya, sikap tidak toleran cenderung akan menghasilkan ego yang lemah pada diri anak.
2. permissiveness – strictness
Relasi orang tua-anak yang permisif dapat membentuk menunjang proses pembentukan kontrol intelektual anak, namun sebaliknya kekerasan berdampak pada pembentukan pribadi anak yang impulsif.
3. involvement – detachment
Seorang anak cenderung akan menjadi ekstrovert, manakala orang tua dapat menunjukkan sikap mau terlibat dan peduli . Sebaliknya, sikap orang tua yang terlalu membiarkan berdampak terhadap pembentukan pribadi anak yang introvert.
4. warmth – coldness
Relasi orang tua-anak yang diwarnai kehangatan memungkinkan anak memiliki kemampuan untuk dapat melibatkan diri dengan lingkungan sosialnya. Sebaliknya, relasi orang tua-anak yang dingin akan menyebabkan anak senantiasa menarik diri dari lingkungan sosialnya. Sikap dan perlakuan orang tua yang toleran, permisif, turut terlibat dan penuh kehangatan merupakan manifestasi dari penerimaan orang tua terhadap anak. Sedangkan sikap dan perlakuan orang tua yang tidak toleran, keras, membiarkan dan dingin merupakan bentuk penolakan terhadap anak.
Dalam upaya memenuhi kebutuhan harga diri anak, orang tua seharusnya dapat memberikan kesempatan kepada anak untuk belajar bertanggung jawab dan menentukan dirinya sendiri. Di sini, orang tua hanya berperan sebagai fasilitator, yang berupaya untuk memberikan kesempatan yang luas kepada anak dalam meraih harga dirinya melalui pengembangan minat dan kecakapannya. Buss (1973) mengemukakan bahwa kasih sayang orang tua yang tulus  merupakan faktor penting yang dapat membentuk anak menjadi diri sendiri. Berbagai studi yang dilakukan menunjukkan bahwa seorang anak menjadi anti demokratis, prejudice, dan memiliki sikap permusuhan dari adanya sikap perlakuan orang tua yang keras (Hoffman, 1960; Harris, Gough & Martin, 1950; Lyle & Levitt, 1955). Studi yang dilakukan Radke (1946) menunjukkan bahwa anak merasa sedih, kurang bahagia, dan merasa sakit dengan adanya perlakuan orang tua yang disertai hukuman fisik. 

Selasa, 09 Oktober 2012

DALAM KEGELAPAN MALAM..


Dalam kegelapan malam, aq mencoba merenung.. disudut ruang kecil ini,, ku coba merangkai kata yang terucap dari hati... ini semua karenamu.. ini semua untukmu.. dan ini semua hanya padamu.. karenamu lah hariku menjadi sperti ini.. bukan buruk, namun bahagia.. dan untukmu lah rasa ini tercipta.. dan hanya padamu rasa ini ku beri... semoga kau tau maksud hati ini..

PENANTIANKU


 kesetiaan ku pada penantianku,, tak kan pernah surut... aku selalu menunggu kesempatan itu,, dimana aq bisa ada disampingmu, slalu.. dan aku menunggu di sudut ruang yang gelap,, dimana hanya ada aku disitu.. dan sudut ruang itu adalah hati q,, yang gelap karna tak ada sinar dari rasa cintamu,, aku menunggu jawab itu, dan aku menunggu sinar itu.. agar aku tau bahwa...

Puisi Kehampaan Cinta


 Disudut ruang kosong Kau disana dan aku disini Saling jauh hingga terasa Kau lebih asik denganya Aku sakit menatapnya Kau tenggelam disuasana gembira Ku tenggelam bersama lara Ku nikmati semua dengan suka cita Walau dihati rasanya nelangsa Teruskanlah, sakiti aku Ku tau kau sengaja itu Namun, ku tak bisa membencimu Karena kau buka milikku Karna kau milik temanku Sampai

cintaku Hanya untuKmu...


Kala malam turun ke bumi Angin sepoi menyapa hatiku Khayalku menggantung dipenghujung asaku Adakah engkau tau keinginan yang mengebu Akan isi hatiku Daun-daun melayang tinggi Membisikam puisi cintaku Akankah kamu menerimanya Hatiku hanya untukmu Hanya engkau pujaan hatiku Aku cinta padamu Kan kusyairkan puisi cintaku Hanya untuKmu...

Puisi Cinta Segaca Galuh



Puisi Cinta ini kubuat saat ku menemukan seseorang yang telah membuatku melupakan cinta yang telah pergi. Cinta Kau datang saat ia pergi Kau datang saat air mata tlah berlinang Kau datang saat hati tlah hancur karena kekejaman cinta Kini…, Kau slalu ada untukku… Kau adalah penuntun hatiku Kau adalah pengukir jiwaku Memberi makna disetiap hela nafasku Kutemukan sepercik keteduhan jiwa Kudapatkan...